Sultrapedia.com – Puluhan warga Desa Lalimbue Jaya, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi blokade pada Rabu (20/12/2023).
Blockade jalan yang dilakukan puluhan warga itu terkait penggunaan jalan usaha tani untuk memobilisasi hasil tambang yang dilukaka oleh PT Satya Kurnia Sampara (SKS).
Pasalanya sejak 2016 lalu PT SKS menggunkan Jalan Usaha tani tak pernah berkontribusi kepada warga desa setempat bahkan terkesan mengesampingkan apa yang selama ini jadi permintaan warga.
Diketahui PT SKS merupakan perusahan yang bergerak sebagai bongkar muat ditunjuk oleh perusahan PT PT Obsidian Stainless Steel (OSS) dan Virtu Dragon Nikel Industri (VDNI)
Daripantauan media ini, dengan adanya Blockade jalan seluruh aktivitas memobilisasi sempat terhenti setelah pihak perusahan baik dari pihak PT OSS/ VDNI dan PT SKS menenumui warga dan akan di lakukan pertemuan.
Hal itu disampaikan oleh Humas PT VDNI dan PT OSS Bahar, bahwa semua pihak terkait akan dipertemukan terlebih dahulu untuk memberikan solusi bagi warga.
“SKS dan warga sudah ada pembicaraan tadi, sebentar akan ada pertemuan ketua asosiasi dan pihak perusahaan PT SKS, pokoknya semua ini harus tuntas,” katanya.
Menurutnya, sealma ini pihak perusahaan dan warga sudah membangun komunikasi dan kerja sama yang baik, hanya saja ada penambahan warga desa.
“Jadi begini, SKS ini sudah memberikan ruang, hanya kan ini ada permintaan penambahan pekerjaan, mungkin warga dari kades ini sudah bertambah,” ungkapnya
“Masih ada kelanjutan pertemuan harus tuntas karena tidak boleh ada penghalang (blokade) jalan seperti ini,” tambahanya.
Sementar itu, Abdul Hakim Johar salah satu tokoh masyarakat juga meminta kepada pihak perusahan agar ada penambahan pekerjaan dari perusahaan.
“Harapan kami bisa dibenahi karena kasihan juga kami ini warga desa Lalimbue Jaya sebagai pintu masuk perusahaan,” pintanya.
Ditegaskannya, jika setelah pertemuan belum ada titik terang dan memilhak kepada warga desa, maka pihaknya akan Kembali turun ke jalan untuk memblokir jalan.
“Kalau belum diakomodir maka kami turun Kembali,” tegasnya.
Sememtara itu, Muksin selaku Kepala Desa Lalimbue Jaya bahwa pertemuan yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut dari masyarakat diharapkan dapat memberikan solusi terbaik bagi kepentingan warga.
“Mudah-mudahan pertemuan sebentar ini bisa memberikan solusi atas permintaan warga desa, kami juga berterima kasih kepada perusahaan yang sudah mau memfasilitasi kita,” tambahnya.
Sebelumnya, Muksin menjelaskan beberapa permintaan warga yang harus didengar antara lain Koperasi LKB harus diberdayakan untuk bongkar muat, kedua jatah desa juga harus dipenuhi.
“Kita minta ke SKS tapi tidak pernah diakomodir malah dia bilang nanti saya pikir-pikir itu keterangan dari dari Dirut yang ketiga semua kegiatan yang berkaitan bongkar muat di Lalimbue Jaya kami minta khususnya diakomodir perusahaan yang ada di desa mau tongkang atau pengadaan kayu harus diberikan kepada warga desa yang bisa dia kerja artinya kami tidak minta CSR tapi minta pekerjaan ,”pungkasnya