Sultrapedia.com – Sebuah Lampu Hias Big Three yang terletak di jalan poros Kendari-Andolo, Kelurahan Potoro, Kecamatan Andolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) disoroti oleh Mahasiswa dan pemuda Konsel.
Pasalnya belum cukup setahun di pandang Proyek Ratusan Juta pembangunan Lampu tersebut miring akibat tertiup angin.
Ketua Pemuda dan Mahasiswa Konsel Asdar Abbas mengatakan, bahwa pengerjaan proyek teresbut diduga dikerjakan secara asal-asalan. Selain itu adanya dugaan indikasi korupsi.
“Pembangunan tersebut kami nilai gagal dan diduga ada indikasi Korupsi, pasalnya Pembangunan Lampu Hias Big Three dinilai kurang tepat sasaran, belum lagi, diawal-awal Proyek baru berjalan terpampang nama Perusda Konsel dalam Papan Proyek tersebut, sontak hal itu membuat sejumlah kalangan ramai menyoroti,” ungkap Asdar.
Ia menilai bahwa tugu sebelumnya sudah menunjukkan Icon Kinsel, karena sudah menunjukkan budaya daerah konawe selatan. Tetapi malah di bongkar dan digantiakan menjadi Lampu Hias Big Three.
“Pemusnahan Tugu sebelumnya yang mana tugu tersebut melambangkan Budaya daerah kabupaten Konawe Selatan dan merupakan salah satu Icon daerah Tak heran, jika sejumlah kalangan ini menyoroti proyek tersebut, belum lagi Nilai anggaranya yang Fantastik, hanya demi untuk sebuah Lampu Hias,” jelasnya.
Asdar juga menjelaskan bahwa pembangunan tugu yang dinilai gagal karena telah kembali viral di seluruh media sosial bahwa tugu Hias Bigg Three sudah miring jatuh dan membahayakan masyarakat yang melintas.
“Dan parahnya ini lampu hias Bigg Three itu telah mengalami kerusakan, padahal pembangunan tersebut baru saja selesai di lakukan,” jelasnya.
Akibatnya dari proyek pembangunan yang asal asalan itu menyebabkan kewaspadaan bagi masyarakat yang tentunya masyarakat menginginkan pembangunan tersebut cepat di perbaiki.
Ia juga menegaskan akan melakukan pelaporan terakit proyek tersebut.
“Kami juga secara kelembagaan akan lakukan pelaporan, agar proyek tersebut di selidiki,” tegasnya.
Bukan hanya Asdar Abbas, Fikram Palengano selaku sekretaris umum Ikatan pemuda pelajar mahasiswa palangga menilai bahwa proyek tersebut merupakan proyek gagal.
“Pembangun tugu yang kurang jelas iconnya rusak yang tadinya icon tugunya bagus di ubah jadi icon tidak jelas, kita sama-sama melihat bahwa icon tersebut sudah miring dan ini dapat membahayakan masyarakat yang berkendara di sekitaran icon atau tugu tersebut,”katanya
Fikram juga menyoroti bahwa anggaran pembangunan tugu tersebut disinyalir menggunakan dana CSR.
Sampai berita ini diterbitkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait, tim redaksi masih berupaya melakukan konfirmasi.