RAGAM  

Oknum Lurah di Wawotobi Diduga Potong Bantuan Rehabilitas Rumah Warga Rp1,5 juta

Sultrapedia.com – Oknum Lurah di Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisial RA diduga melakukan pemotongan bantuan rehabilitas rumah warga sebesar Rp1,5 juta. Perlu di ketahui bahwa bantuan itu berasal dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Baznas memberikan ke warga berinisial MI (47) senilai Rp 10 juta itu diserahkan secara langsung, karena melihat rumah yang di tempatinya sudah tidak layak huni. Tetapi lurah tersebut memotong bantuan itu sebesar Rp1,5 juta.

MI bercerita, pada minggu lalu dirinya yang tinggal bersama kedua orang tuanya itu didatangi oleh pihak Baznas untuk menyerahkan bantuan sebesar Rp10 juta untuk rehab rumah tidak layak huni.

BACA JUGA :  Jadwal Imsakiyah Kendari Hari Ini, Kamis 13 Maret 2025

“Uang tersebut diserahkan secara tunai kepada MI dan keluarganya itu untuk beli seng, dan balok. Pada saat penyerahan bantuan itu kebetulan ada pak lurah,” ungkapanya pada Senin (5/2/2024).

Lebih lanjut, setelah pihak Baznas pergi, tiba-tiba lurah tersebut kemudian memotong dana bantuan itu dengan alasan mau diberikan oleh tukang buat ngopi.

“Belum saya pergi belanja dia bilang Lurah kasih saya Rp1 juta dulu dia bilang untuk tukang, kopi-kopi dia bilang begitu,” kata MI.

Setelah itu, MI langsung menuruti permintaan lurah tersebut. Setelah meminta oknum lurah RA kembali ke rumah MI dan meminta kembali sebesar Rp500 ribu.

BACA JUGA :  Dilakukan dengan Prosedur yang Benar, Menteri Nusron Batalkan Sertipikat Pagar Laut Desa Kohod

“Seusai menerima uang itu, RA kemudian pergi dari rumah. Dia ambil itu uang tidak pernah mi muncul disini, dia bilang katanya untuk ongkos tukang begitu,” ujarnya.

Akibat potongan itu, MI dan keluarganya hanya mendapat bantuan sebesar Rp8.5 juta padahal seharusnya Rp10 juta.

Sementara itu, RA saat dikonfirmasi enggan berkomentar banyak terkait perihal pemotongan bantuan tersebut. RA justru mempertanyakan siapa warga yang melaporkan dugaan pungutan ini.

“Tunggu dulu, siapa yang melapor?” ujarnya melalui sambungan telepon.

Reporter : Erik