Sultrapedia.com – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra) soroti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Koltim atas dugaan praktek nepotisme dalam seleksi PPPK Tahun 2023.
“Ada dugaan kecurangan dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di kabupaten Kolaka Timur,” uanra Ketua KNPI Kolaka Timur, Sulkifli Darmawan dalam keterenganya pada Kamis (2/4/2023).
Sulkifli menjelasakan, bahwa rekrutmen PPPK kali ini tidak lebih baik dari rekrutmen PPPK sebelumnya dimana ada dugaan dari oknum Dimbud Koltim melakukan praktek nepotisme dengan melakukan kecurangan administrasi.
“Pertama saya mengucapkan selamat hari pendidikan untuk para tenaga pelajar yang tidak kenal lelah dalam pangabdiannya untuk terus mencerdaskan anak bangsa,” kata Sulkifli
“Sebagai anak daerah saya sangat miris mendengar kabar adanya dugaan kecurangan dalam seleksi PPPK 2023, dimana peserta seleksi PPPK inisial SR, SA, MA, dan JA tidak pernah mengabdi namun mendapatkan SK Honorer agar bisa ikut dalam seleksi PPPK,” tambahnya
Untuk itu, dia menegaskan akan maporkan kasus tersebut ke Mako Polres Kolaka Timir dan Polda Sultra atas dugaan kecurangan seleksi PPPK teresebut.
“Jika bukti-bukti kecurangan sudah lengkap agar menjadi pembelajaran untuk para oknum-oknum di Dikbud Koltim untuk benar-benar menerapkan sistem seleksi yang adil dan tidak merugikan para tenaga pengajar,” jelasnya
Selain itu, saat ini pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti dan masih menunggu bukti lainya dari beberapa pengurus.
“Kami arahkan untuk melakukan investigasi dan mewawancarai para siswa dan guru di sekolah tempat penerbitan SK tersebut, dan insya allah jika bukti sudah lengkap kami akan melaporkan ke Polres Kolaka Timur bahkan hingga di Polda,” bebernya
Dia juga mengatakan, pihaknya juga sebelumnya telah melakukan investigasi dan menemukan salah satu bukti bahwa ke 4 oknum peserta tes PPPK 2023 yang lulus adalah oknum honorer yang bekerja di Dikbud bukan dari tenaga pengajar yang mengabdi pada sekolah.
“Bukti yang kami temukan bahwa 4 oknum Peserta PPPK yang lulus bekerja sebagai honorer di dinas pendidikan dan kebudayaan bukan bekerja sebagai tenaga honorer di sekolah tempat kelulusan mereka,” terang ulkifli
“Saya telah berjanji kepada para guru akan menuntaskan kasus ini hingga ke akarnya, dan semoga allah merahmati kami agar dugaan kecurangan ini bisa terungkap secepatnya,”
pungkas Sulkifli Darmawan.