Sultrapedia.com – Komisi III DPRD Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Rahab Jinik menerima keluhan dari dari masyarakat dalam hal ini pasien mengenai buruknya pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.
Rajab Jinik menyebut keluhan masyarakat itu, sama halnya yang menimpa keluarganya, hingga meninggal dunia karena buruknya pelayanan Rumah Sakit tersebut.
Bukannya tidak terima takdir, namun lanjut Rajab Jinik, yang menjadi pokok masalah, ketidakprofesional para perawat di RSUD Kota Kendari. Bahkan, pengaduan yang diterimanya, ada salah satu oknum perawat memarahi pasiennya.
“Ini sudah tidak sesuai lagi dengan standar operasional prosedur (SOP), yang mana rumah sakit tempat penyembuhan dan perawatan, malah kini berubah jadi neraka bagi pasien,” ungkap Politisi Partai Golkar itu kepada awak media ini, Minggu (2/6/2024).
Bahkan dia menduga, banyaknya keluhan yang Komisi III DPRD Kota Kendari terima, buntut dari penerimaan tenaga perawat yang tidak berkompeten, meski memiliki riwayat pendidikan perawat maupun dokter.
“Rerkait tidak profesionalnya pelayanan di RSUD Kota Kendari diduga karena banyaknya titipan tenaga honorer yang tidak berkompeten dari beberapa oknum pejabat baik dari Pemkot Kendari maupun pejabat dilingkup di RSUD Kota Kendari,” tegas Rajab Jinik.
Ia mengingatkan, bahwa perlu dipahami RSUD Kota Kendari ini bukan rumah sakit milik swasta, tetapi rumah sakit yang milik pemerintah, dan anggarannya pun dibiayai APBD. Yang mana diketahui, APBD yang diperoleh pemerintah, sebagian besar dari pajak masyarakat.
Bahkan dia meminta, perawat yang notabene mengantungkan nasibnya di RSUD Kota Kendari, jangan seenaknya melakukan tindakan yang melanggar ketentuan SOP rumah sakit.
Tentu fenomena ini, menjadi catatan yang harus segera dilakukan evaluasi baik dari Pj Wali Kota Kendari maupun Direktur RSUD Kota Kendari.
Sebab, jangan sampai masalah tersebut kemudian merusak wajah RSUD Kota Kendari yang diketahui sudah terakreditasi paripurna, dengan model rumah sakit tipe B.
“Saya juga akan menempuh jalur hukum, dan besok kita akan RDP terkait pelayanan di RSUD Kota Kendari, sekalian juga dengan pelayanan di Puskesmas se- Kota Kendari yang sudah banyak sekali aduan masyarakat terkait pelayanan yang buruk,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kota Kendari, dr. Sukirman yang dihubungi terpisah melalui telepon WhatsApp, enggan mengomentari aduan yang diterima DPRD Kota Kendari terkait buruknya pelayanan rumah sakit.
“Maaf, saya sudah 10 cuti, lagi sementara di tanah suci, nanti saja ya,” singkat dr. Sukirman.