Sultrapedia.com – Aksi tidak senonoh yang dilakukan oleh para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Kendari, pada Kamis, (26/9/2024). Dimana dalam sebuah video yang viral terlihat mereka terlibat saling tawuran di pekarangan sekolah hingga di bahu jalan raya.
Pasalnya siswa yang terlibat tawuran itu memakai seragam sekolah dalam aksinya akibatkan kemacetan di jalan raya.
Dalam videonya terlihat satu kelompok siswa membabi buta mengeroyoki satu orang siswa yang terbaring di lantai ruangan.
Aksi tersebut mendapatkan soroton dari, pelaksana Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 4 Kendari, Nasruddin. Kata dia, pihaknya sangat menyangkan hal tersebut. Tentu hal itu menjadi tanggung jawab dari pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah.
“Saya sebagai Pelaksana Ketua IKA SMAN 4 Kendari, menyayangkan kejadian ini, kepala sekolah harus bertanggung jawab,” ujarnya pada Kamis (26/9/2024).
Pengacara Senior itu pun mengungkapkan persoalan ini harus ditelusuri akar masalahnya. Padahal hal tersebut harus docegah karena dalam lingkungan sekolah
“Harus dicari akar permasalahannya, kenapa hal tersebut tidak bisa dicegah apalagi masih dalam lingkungan sekolah, perlu dievaluasi terhadap cara kepemimpinan kepala sekolah,” kata Nasruddin.
Nasruddin menduga ada permintaan uang yang dilakukan oleh siswa kelas XIl dan diduga disetujui oleh oknum guru.
“Kuat dugaan akibat anak klas XI dimintai duit setiap hari oleh kelas XII atas persetujuan kepala sekolah dan guru BK, untuk kepentingan IFOS yang rencananya akan buat konser,” jelasnya
Nasruddin menerangkan bahwa menurut informasi yang pihaknya terima oknum kepala sekolah pun diduga ikut melakukan penganiayaan.
“Akibat kejadian kemarin berdasarkan informasi yang saya terima, Kepala Sekolah juga melakukan penganiayaan sama anak sekolah, bukannya menasihati tapi justru memperkeruh suasana, bisa jadi anak tersebut dendam dan berkepanjangan,” beber Nasruddin.
Nasruddin juga menyangkan hal ini terjadi, menurutnya ini baru satu persoalan yang terungkap
“Ini baru satu masalah yang terungkap dan belum lagi masalah lain, akan jadi bom waktu dan sebagai alumni sangat kami sayangkan,” tutup Nasruddin.
Sementara dilansir dari Simpulindonesia.com mencoba melakukan komfirmasi kepada Kepala Sekolah tetapi tidak ada tanggapan.