Sultrapedia.com – Komisi Informasi (KI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menanggapi proyek gapura wisata Pantai Toronipa, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dibangun tidak kokoh, cuma triplek yang kopong.
Pasalnya, bangunan yang terlihat megah itu disebut-sebut menelan anggaran yang sangat fantastis sebesar Rp32 miliar tidak dibangun dengan beton yang kokoh, malah kini kondisinya memprihatinkan.
Tentu hal tersebut menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat karena dengan anggaran segitu banyaknya proyek tersebut tidak sesuai. Bahkan masyarakat juga beranggapan adanya dugaan korupsi.
Menggapai hal itu, Wakil Ketua KI Sultra, Sukriyaman mengatakan, bahwa pentinnya keterbukaan informasi publik dalam proses pengerjaan gapura wisata Pantai Toronipa itu.
“Inilah pentingnya keterbukaan informasi publik di penyelenggara negara, jika informasi terbuka dalam urusan, perencanaan, kebijakan, sampai dengan kegiatan tentu meminimalisir informasi yang sifatknya hoax apalagi dalam hal pelaksanaan kebijakan di penyelenggara negara dalam hal ini OPD terkait,”ungkap pria yang karib di sapa Uki saat di konfirmasi kepada media ini.
“Dalam kasus contoh berita dan informasi tentang pembangunan gerbang tol wisata Toronipa di Konawe,” lanjutnya.
Dikatakannya, sejatinya jika Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjalankan amanat UU no 14 tahun 2008, bahwa dalam OPD wajib menyediakan informasi yang terbuka untuk masyarakat.
Sehingga, lanjut dia, masyarakat mengetahui bahwasanya edukasi tentang apa-apa saja kebijkan penyelenggara negara, yang endingnya masyarakat tidak berfikir liar apalagi menuduh hal-hal yang melanghar hukum atau korupsi.
“Intinya jika OPD menyediakan informasi tentang pembangunan tol wisata itu minimal tidak ada lagi diskusi tentang material yang dipake. Karena sdh terlihat jelas dalam informasi kontrak dan spesifikasi proyek. Dan itu informasi yang terbuka. Semua orang berhak tau,” tutupnya
