Sultrapedia.com – Calon Wakil Gubernur nomor urut 3, La Ode Ida, mengaku kecewa kepada Lukman Abunawas yang dinilai tidak mengedepankan etika kebersamaan dalam dinamika politik. Selain itu dapat merugikan dan merusak citra figur Politik.
Pasalnya Lukman Abunawas bertemu dengan Andi Sumangerukka (ASR) beberapa waktu lalu. Pertemuan itu hingga viral di media sosial.
La Ode Ida mengatakan, bahwa beredarnya foto yang menunjukkan Lukman Abunawas bertemu dengan ASR tanpa adany koordinasi dengan pihak lain, termasuk dirinya sebagai wakilnya.
“Saya cuma ingin mengatakan bahwa sikap seperti itu tidak benar. Kebersamaan itu tidak dihargai. Dia mau jalan sendiri, ini saya sesalkan,” kata La Ode Ida.
Dijelaskannya, bahwa dalam politik, komunikasi dan koordinasi antar tim sangat penting, apalagi ketika keputusan yang diambil dapat memengaruhi banyak pihak.
Bahkan, dia juga menyayangkan, pertemuan semacam itu seharusnya terlebih dahulu dibicarakan dengan tim atau pihak terkait.
“Masa tidak bicara, malah langsung ketemu? Saya juga dihubungi, tetapi saya menjaga etika. Pemimpin itu harus mengedepankan etika kebersamaan,” beberny
La Ode Ida lebih lanjut menegaskan pentingnya komunikasi yang baik, terutama menjelang penghitungan suara dan penetapan hasil oleh KPU, untuk menjaga konsolidasi dalam tim.
“Komunikasi itu penting. Sebelum berbicara dengan orang lain, kita harus berbicara dengan tim terlebih dahulu. Dalam politik, kompromi adalah jalan yang harus ditempuh,” jelasnya.
Ia juga menilai, jika Lukman Abunawas ingin bertindak sendiri, hal itu hanya akan menciptakan kesan bahwa ia tidak menghargai usaha dan pengorbanan banyak orang yang selama ini mendukungnya.
Langkah Lukman yang terkesan terburu-buru untuk bertemu dengan ASR menunjukkan kurangnya pemahaman tentang pentingnya kebersamaan dalam proses politik.
“Apa yang dikejar? Kehilangan apa dia? Proses administrasi, perhitungan suara, semua itu sedang berjalan dengan baik, tapi kenapa harus terburu-buru?” kata La Ode Ida, mempertanyakan langkah Lukman.
Ia pun menambahkan, jika Lukman Abunawas ingin bertindak secara independen tanpa melibatkan pihak lain, itu adalah haknya. Namun, La Ode Ida mengingatkan, hal itu hanya bisa diterima jika tidak merusak kebersamaan dan proses yang sedang berlangsung.
“Dia harus menghargai dirinya sebagai anak raja dan juga menghargai orang-orang yang berjuang bersamanya,” tandas La Ode Ida.
Menurut La Ode Ida, perilaku seperti ini tidak hanya merugikan dirinya, tetapi juga dapat merusak citra figur politik yang diharapkan bisa menjadi panutan.
“Sikap seperti ini hanya akan diikuti oleh anak-anak kecil yang tidak memahami esensi kebersamaan dan etika politik,” ujarnya, seraya mengungkapkan kekhawatirannya atas dampak negatif dari tindakan tersebut.